Mengapa Karang?
Dua-pertiga terumbu karang di Indonesia saat ini hancur, dan membuat 33 juta orang berjuang untuk hidup.
Jumlah ini hampir 1 dari 8 populasi di Indonesia, negara terpadat ke-empat di dunia. Sebagian besar orang-orang ini tinggal di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil, bahkan terkadang daerah terpencil. Mereka tahu bahwa karang mereka sedang sekarat, tetapi mereka tidak tahu harus berbuat apa, karena pada akhirnya mereka harus membawa makanan untuk keluarga mereka di rumah. Para pemuda pun mencari pekerjaan di kota, membuat komunitas mereka rentan dan tidak mampu memulihkan lingkungan laut mereka.

Komunitas yang kuat dan lautan yang sehat dapat mengubah banyak hal.
Terumbu karang yang sehat dan berkembang, serta komunitas yang kuat berarti perlindungan dari bencana, pendapatan, persediaan makanan, dan pendidikan.
Perlindungan Bencana
Persediaan Makanan
Penghasilan
Pendidikan
Bagaimana cara kami memulihkan karang dan melindungi garis pantai?
Kami bekerja dengan mitra-mitra lokal, pemuda, dan anggota masyarakat untuk menciptakan siklus dampak yang berkelanjutan di setiap tempat yang kami kerjakan. Apakah itu menciptakan daya tarik wisata bawah air, struktur terumbu karang yang dapat dikembangkan dengan biaya yang rendah, struktur pelindung pantai, atau menggunakan Teknologi Biorock untuk mengembangkan solusi inovatif baru.
Setiap restorasi karang atau perlindungan pantai yang didanai, kami melibatkan dan memberdayakan masyarakat lokal setempat, termasuk pemuda dan wanita, dan kemudian menjalin kemitraan dengan bisnis atau usaha lokal untuk memastikan ekosistem bawah laut tersebut berkembang di masa depan.