Ditulis oleh Thomas J. F. Goreau, PhD
Almarhum Agung Prana, pemimpin ekowisata di Bali, diperingati oleh adanya kegiatan instalasi karang Biorock yang berbentuk Barong dan Rangda, tokoh klasik mitologi Bali, di Pemuteran Bay Festival pada 14 Desember 2018.

Agung Prana memelopori pembangunan Desa Pemuteran berdasarkan filosofi Bali tradisional yaitu keseimbangan dan harmoni antara manusia dan alam. Tujuannya adalah untuk melestarikan keindahan alam sebagai destinasi wisata yang tenang, dimana regenerasi terumbu karang juga merupakan bagian dari visi tersebut.
Wisata di Desa Pemuteran berkebalikan dari hiruk pikuk di tempat-tempat wisata yang padat ramai di Bali selatan, dimana sawah yang diaspal dengan beton, pantai dipenuhi dengan plastik, dan Anda tidak dapat mendengar gelombang ombak akibat kebisingan.
Berkat dukungan Agung Prana, lebih dari seratus struktur karang Biorock dibangun di depan Taman Sari Resort, Pemuteran, yang masing-masing berbeda ukuran dan bentuk, hal ini merupakan proyek pemulihan karang terbesar di dunia.
Desa Pemuteran berubah dari salah satu desa termiskin di Bali menjadi salah satu desa paling makmur, sehingga mampu menarik pengunjung yang datang dari seluruh dunia untuk berenang dan menikmati keindahan spektakuler karang dan ikan di pantai.
Proyek ini telah menerima banyak penghargaan global yaitu untuk ekowisata dan maupun dari kepemimpinan lingkungan, termasuk penghargaan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Equator Award untuk pembangunan berbasis masyarakat, dan penghargaan program pembangunan PBB yang khusus untuk lautan dan pengembangan masyarakat.
Agung Prana adalah pemimpin Bali tradisional dari Kerajaan Mengwi, dengan tanggung jawab utama dalam pemeliharaan budaya Bali yang kuno. Untuk menghormatinya, kisah Barong Bali klasik dan Rangda adalah pilihan yang jelas.
Barong, mewakili hal yang baik, menghadapi Rangda, yang mewakili kejahatan, dalam pertempuran untuk menjaga keseimbangan alam semesta. Tari Barong yang dramatis, diiringi musik orkestra indah Gamelan gong, yang menceritakan kisah paling terkenal di Bali, serta tradisi-tradisi seni Bali untuk pengunjung.
Patung Barong dan Rangda Biorock dirancang dan dibangun oleh Gunaksa Made yang dikerjakan di Biorock site.





Sehari setelah instalasi dan struktur, struktur aktif terkoneksi dengan listrik sehingga karat mulai lenyap pada lembaran baja di struktur Barong dan Rangda, serta adanya penguatan besi yang mulai menjadi putih yang menandakan adanya pertumbuhan kapur yang baru, dan pertumbuhan karang baru bisa dilihat dimana karang telah mulai untuk melekatkan diri pada struktur.
Proyek menggunakan power supply baru yang inovatif dirancang oleh Thomas Sarkisian dari Global Alliance terumbu karang.
Setelah instalasi struktur, dilakukan pengukuran pada hari berikutnya yang menunjukkan adanya arus output yang lebih dari pada arus output yang dihasilkan oleh power supply sebelumnya.
Tidak hanya itu, namun power supply ini lebih efisien karena menggunakan daya yang lebih sedikit, dan power supply tersebut juga akan membutuhkan perawatan lebih sedikit.
Instalasi struktur Biorock Barong dan Rangda sebagai peringatan akan Alm. Agung Prana telah difilmkan oleh Take Action Film dari Toronto yang akan menayangkan perubahan jangka panjang pada terumbu karang.
Global Alliance Coral Reef dan Biorock Indonesia berterima kasih pada keluarga Agung Prana, staf pusat Biorock, Taman Sari Resort, warga desa dari Pemuteran, dan semua orang yang tidak dapat dituliskan pada artikel ini, yang membantu sebagai sukarelawan dan sponsor untuk membantu proyek unik ini terjadi. Kami secara berkala akan posting foto-foto dan video dari proyek.