Meski populasinya tersebar di seluruh dunia, 76% spesies terumbu karang dunia dapat dijumpai di Segitiga Terumbu Karang. Segitiga Terumbu Karang atau Coral Triangle adalah kawasan laut di bagian barat Samudera Pasifik dengan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi.
Pada kawasan ini, ditemukan lebih banyak spesies laut daripada perairan manapun di bumi. Apa saja yang kita ketahui tentang Segitiga Terumbu Karang dunia? Temukan jawabannya dalam artikel berikut.
-
Kawasan Bentuk Segitiga Seluas 6 Juta Kilometer Persegi
Terbentang dari Indonesia hingga Kepulauan Solomon, kawasan dengan keanekaragaman spesies laut tertinggi ini mirip dengan bentuk segitiga sehingga disebut Segitiga Terumbu Karang.
Luasnya kurang lebih 6 juta kilometer persegi, Indonesia merupakan negara dengan garis pantai terpanjang yang harus dilindungi, yaitu sepanjang 80.791 kilometer.
Kawasan Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle Initiative (2020)) -
Rumah Bagi >500 Spesies Terumbu Karang
Menurut WWF, Segitiga Terumbu Karang merupakan rumah dari 76% spesies terumbu karang dunia, memiliki 15 spesies karang endemik regional (spesies yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia), dan berbagi 41 spesies endemik regional dengan Asia.
Tidak hanya itu, di dalam kawasan Segitiga Terumbu Karang terdapat episentrum/pusat keanekaragaman terumbu karang yaitu di Semenanjung Doberai/Bird’s Head Peninsula di Papua. Kekayaan ini menyimpan 2.228 spesies ikan terumbu karang dari total 6.000 spesies ikan terumbu karang dunia. Menarik, bukan?
-
Dilindungi Deklarasi CTI-CFF Beranggotakan 6 Negara
Indonesia, Malaysia, Filipina, Timor Leste, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon merupakan 6 negara yang dilalui Segitiga Terumbu Karang. Disebut juga CT6, keenam negara ini tergabung dalam Inisiatif Segitiga Terumbu Karang (CTI-CFF) sejak tahun 2009.
Inisiasi ini bertujuan untuk mengatasi ancaman terhadap ekosistem laut, pesisir dan pulau-pulau kecil di kawasan Segitiga Terumbu Karang. Cakupan kerja sama CTI-CFF termasuk manajemen bentang laut, manajemen perikanan, Kawasan Lindung Laut (MPA), perubahan iklim, dan spesies terancam punah. CTI-CFF saat ini dipimpin oleh Dr. Mohd Kushairi bin Mohd Rajuddin asal Malaysia.
-
Kondisi Ideal Mendukung Hidup Berbagai Spesies
Terdapat banyak gagasan yang berusaha menjelaskan kekayaan spesies laut di Segitiga Terumbu Karang. Salah satunya menurut Blue Corner Conservation (2020) adalah banyaknya pulau dan celah dimana air laut mengalir menyediakan arus yang cocok untuk larva laut berpindah ke daerah yang lebih dangkal.
Ada juga penelitian yang mengatakan kompleksitas struktur terumbu karang di Segitiga Terumbu Karang menyediakan habitat bagi berbagai spesies. Ada juga penelitian seputar fosil terumbu karang dan laju evolusi. Meskipun masih diteliti, dapat disepakati bahwa kondisi biotik dan abiotik kawasan ini ideal untuk menyokong kehidupan berbagai spesies laut.
-
Kaya Spesies Karena Evolusi Panjang
Penelitian Miller et al., (2018) menemukan bahwa tingkat spesiasi sebenarnya lebih tinggi di daerah laut dingin seperti Kutub Utara dan Antartika. Namun, di sana sering terjadi pergolakan lingkungan mengakibatkan kepunahan dan keanekaragaman hayati menjadi lebih rendah.
Sisi lainnya, di Segitiga Terumbu Karang, spesies baru berevolusi lebih lambat, tetapi oleh karena kondisinya jauh lebih stabil dalam periode waktu geologis yang lama, spesies dapat bertahan hidup dan perlahan-lahan terakumulasi ke dalam keanekaragaman hayati tinggi yang kita lihat hari ini. Keanekaragaman hayati laut di Segitiga Terumbu Karang terjadi karena lokasi yang tepat dan waktu yang tepat.
-
Menyokong Hidup Lebih Dari 120 Juta Penduduk
Segitiga Terumbu Karang mendukung mata pencaharian dan ketahanan pangan, terutama bagi masyarakat pesisir. Segitiga Terumbu Karang juga menjadi rumah bagi sekitar 363 juta penduduk dan merupakan zona ekonomi eksklusif 6 negara.
Segitiga Terumbu Karang menyediakan tempat pemijahan dan pertumbuhan tuna, mendukung industri tuna senilai miliaran dolar dan memasok jutaan konsumen di seluruh dunia. Sumber daya kelautan berkontribusi pada pertumbuhan industri pariwisata berbasis alam, bernilai lebih dari US $12 miliar setiap tahun (WWF, 2020).
Sebagai negara dengan garis pantai terpanjang di Segitiga Terumbu Karang, menjaga kelestarian ekosistem terumbu karang merupakan tanggung jawab kolektif kita semua. Mari ikut berpartisipasi mendukung usaha semua pihak untuk memulihkan ekosistem terumbu karang yang rusak.
Kamu bisa berpartisipasi mengadopsi karang bersama Biorock Indonesia di tautan berikut: http://www.biorock-indonesia.com/adopsibabycoral/
Daftar Pustaka:
- Blue Corner Conservation. 2020. Species Distribution & Centres of Marine Biodiversity. Diakses pada 28 Desember 2020 pada http://bluecornerconservation.org/the-coral-triangle
- Coral Triangle Initiative. 2020. CTI-CFF Regional Map. Diakses pada 28 Desember 2020 pada http://www.coraltriangleinitiative.org/cti-cff-regional-map
- Elizabeth Christina Miller, Kenji T. Hayashi, Dongyuan Song, John J. Wiens. Explaining the ocean’s richest biodiversity hotspot and global patterns of fish diversity. Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences, 2018; 285 (1888): 20181314 DOI: 10.1098/rspb.2018.1314
- World Wildlife Funds. 2020. Coral Triangle Facts. Diakses pada 28 Desember 2020 pada https://wwf.panda.org/discover/knowledge_hub/where_we_work/coraltriangle/coraltrianglefacts/?