Akan mudah untuk mengidentifikasi apakah terumbu karang di suatu ekosistem masih sehat atau sudah rusak – jika melakukan kegiatan snorkelling atau diving. Tapi bagaimana dengan masyarakat setempat yang tidak pernah berenang di perairan lepas?
Masyarakat awam sebenarnya bisa berkontribusi untuk menjadi pengamat apakah daerah mereka membutuhkan rehabilitasi terumbu karang. Salah satunya dengan mengamati bagian pesisirnya.
Pesisir pantai yang kian lama kian terkikis bisa menjadi sebuah warning bahwa terumbu karang di area tersebut berkurang. Hal ini dikarenakan fungsi penting terumbu karang yang dapat mencegah erosi pantai.
Jumlah ikan yang berkurang di suatu perairan juga bisa menandakan ada ‘masalah’ dengan terumbu karangnya.
Butuh waktu yang tidak singkat untuk menentukan apakah suatu daerah cocok untuk rehabilitasi terumbu karang dengan metode Biorock. Dukungan masyarakat setempat sangat penting mengingat rehabilitasi ini akan dalam kurun waktu yang cukup panjang (belasan bahkan puluhan tahun).
Sebelumnya, tim ahli akan mensurvei area perairan tersebut untuk menentukan titik-titik lokasi penempatan Biorock. Tim ahli juga akan memberikan pemahaman tentang Biorock serta pelatihan teknis agar proses rehabilitasi terumbu karang ini sukses.
-
Lokasi mudah dijangkau
Kemudahan menjangkau lokasi berarti menghemat biaya operasional dan perawatan. Selain itu, untuk pilot project, area yang terjangkau manusia juga memudahkan masyarakat setempat untuk turut mengawasi keberadaan peralatan Biorock dan keamanan lingkungan sekitar nantinya.
-
Zonasi jelas
Untuk zonasi rehabilitasi terumbu karang, diperlukan izin persetujuan dari pengelola pantai tersebut. Zonasi yang jelas akan memberi batasan manfaat pantai dan perairannya.
Seperti area mana yang bisa dijadikan pariwisata, area mana yang memperbolehkan nelayan menangkap ikan, serta area khusus untuk rehabilitasi terumbu karang yang tidak boleh sembarangan didatangi orang.
Lokasi Rehabilitasi Terumbu Karang sebaiknya dekat untuk memudahkan pengawasan (C) Biorock Indonesia 2018 -
Ada sumber listrik
Rehabilitasi terumbu karang dengan teknologi Biorock membutuhkan sumber listrik untuk mengalirkan arus listrik bertegangan rendah ke titik rehabilitasi.
Ada banyak cara untuk memperoleh sumber listrik misalnya dari panel surya atau tenaga gelombang. Para tim ahli inilah yang akan memutuskan pemakaian sumber yang mana yang cocok untuk suatu daerah.
Lingkungan Terumbu Karang yang sehat (C) Biorock Indonesia 2018 -
Lingkungan yang masih sehat
Adanya terumbu karang di sekitar lokasi menjadi penanda bahwa lingkungan tersebut masih sehat dan cocok untuk dilakukan rehabilitasi atau transplantasi. Bagaimana jika kondisi lautnya keruh? Selama karang masih tumbuh, maka rehabilitasi memakai metode Biorock masih memungkinkan.
-
Ombak tenang
Desain struktur Biorock bergantung pada kondisi arus air serta ombaknya. Ombak yang terlampau kuat sebaiknya menggunakan Biorock yang dirancang sebagai pemecah gelombang sehingga menahan abrasi pantai dan bahkan mengembalikan pasir pantai yang sudah terkikis.
Biorock yang berfungsi sebagai rehabilitasi dapat diletakkan di lokasi yang sudah terlindung dari pecahan gelombang tersebut.
-
Pertimbangan lain
Selain kelima hal di atas, pertimbangan lain seperti pendanaan juga menentukan penggunaan Biorock di sebuah lokasi. Jika anggarannya diperoleh dari pariwisata, maka lokasi yang dipilih sebaiknya mempertimbangkan kenyamanan wisatawan yang berkunjung.
Apabila tujuan penggunaan Biorock adalah untuk kesejahteraan nelayan, maka kemudahan menambatkan perahu dan lokasi pengangkapan ikan perlu diperhatikan agar tidak sampai merusak area rehabilitasi terumbu karang.
Tertarik untuk menjadi relawan terumbu karang? Dapatkan pembelajaran mengenai rehabilitasi terumbu karang metode Biorock dari tim yang berpengalaman.
Kamu juga bisa memberikan dukunganmu dalam bentuk donasi; atau dengan bekerjasama merestorasi terumbu karang lewat program partnership bersama Biorock di [email protected]