SCHOLAR REEF 2021

Generasi muda adalah pelindung konservasi karang berkelanjutan untuk masa depan
Indonesia memiliki 2,5 juta hektar terumbu karang tetapi lebih dari 30% rusak. Meskipun anggaran ratusan miliar rupiah dihabiskan untuk restorasi dan konservasi, dampak restorasi karang sebagian besar tidak diketahui atau jauh dari berkelanjutan.
Mengapa Scholar Reef?
Scholar Reef adalah program yang dirancang untuk pelindung karang masa depan menggunakan pendekatan berbasis sains melalui kelas, pengalaman langsung dan menciptakan jaringan yang kuat sehingga mereka mampu melindungi ekosistem laut mereka dan membantu komunitas mereka menjadi lebih kuat untuk mendukung konservasi terumbu karang yang berkelanjutan.
Scholar Reef juga merupakan upaya untuk mengumpulkan informasi ilmiah tentang dampak restorasi terumbu karang untuk mendorong pemerintah mengevaluasi dan berkolaborasi dalam perencanaan yang lebih baik dari program restorasi terumbu berkelanjutan.
Scholar Reef Series 2021
Scholar Reef 2021 merupakan inisiasi Biorock Indonesia khususnya bagi generasi muda untuk fokus dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan, kesadaran, komitmen, pengalaman, dan portofolio sebagai persiapan pelindung karang masa depan. generasi muda memainkan peranan yang begitu penting dalam kontribusi pelestarian lingkungan yang berkelanjutan. Dengan mendekati generasi muda, tentunya kita bisa meningkatkan pelestarian untuk membangun ekosistem terumbu karang yang lebih baik dan komunitas yang kuat. khususnya pada pemuda yang antusias terhadap konservasi dan tertarik untuk bekerja di LSM untuk mendukung organisasi non-pemerintah dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
SCHOLAR REEF 2021 akan fokus di 3 lokasi : Jakarta, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Tentang Program
Seri Pengelolaan Proyek

Biorock Indonesia memberikan kesempatan kepada sepuluh peserta Scholar Reef, sebuah program pembelajaran daring intensif mengenai manajemen proyek mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga penyusunan laporan proyek untuk sepuluh kandidat dari berbagai latar belakang dan keahlian yang tertarik pada konservasi. Banyak generasi muda Indonesia yang tertarik untuk bekerja di LSM meskipun tidak memiliki kemampuan di bidang perencanaan dan penulisan laporan proyek yang cukup. Sehingga, melalui kegiatan ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan mereka yang sesuai dengan SDM yang dibutuhkan LSM.
Seri Webinar
Bagi Scholar Reef yang tidak dapat mengikuti kegiatan Field Survey Series dan Project Management Series, tetapi tertarik untuk mempelajari materinya, tetap dapat mengikuti kegiatan webinar dengan mendaftarkan diri pada jadwal yang akan dipublikasikan melalui sosial media Biorock Indonesia untuk mengikutinya secara daring. Melalui kegiatan ini, tentunya Anda tetap dapat mengembangkan kebutuhan dasar dalam mempelajari proyek konservasi terumbu karang
Kurikulum Scholar Reef
Kami telah menyusun materi pembelajaran yang komunikatif berbasis pembelajaran daring untuk generasi muda #futurecoralprotector, agar mendapatkan wawasan dan keterampilan mengenai perencanaan pengelolaan dan penulisan laporan untuk melakukan proyek restorasi terumbu karang. Kemudian, Anda dapat mengaktualisasikan ide melalui video dan menyebarkan pesan-pesan menarik melalui sosial media.
Konservasi Terumbu Karang
Anda akan mendapatkan pengetahuan mengenai bagaimana teknik pemantauan terumbu karang dan ekosistem pesisir untuk mengaktualisasikannya pada kegiatan perencanaan, implementasi, dan evaluasi proyek restorasi
Sosial Ekonomi
Anda akan mendapatkan pemahaman bagaimana pengaruh pilar sosial dan ekonomi dalam kegiatan konservasi terumbu karang. Sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik apabila ada dengan masyarakat.
Komunikasi
Anda akan dilatih untuk belajar bagaimana cara menyampaikan hasil publikasi melalui media sosial (vlog dan blog) dengan cara yang komunikatif, menyenangkan, dan efektif sehingga memberikan pengaruh yang dapat diterima baik oleh audiens Anda
PERKENALAN PESERTA SERI SURVEY LAPANG

Grace Easteria
Master Student

Victor Hendrico Palisu
Marine Science Student

Aliyya Lathifa
Master Student

Muhammad Asrof Abror Jundulloh
Marine Science Student

Hans Budiarto Indrajan
Marine Science Student

Hermansyah Pratama
Arabic Literature Student

Julian Hilma Hidayat
Marine Science Student

Firli Rahman Hakim Fauzi
Master Student and Research Associate

Aditya Ali Putra
Marine and Fishery Technical Student

Lois Alberto Sitohang
Marine Science Student

Ade Gde Tangkas Vahyu Arya
Marine Science Student
PERKENALAN PESERTA SERI PENGELOLAAN PROYEK

Joana Viviani
Bachelor of Marine Science

Ferdi Perdiansyah
Associate of Technical Studies

Aulia Leedsyawati Zeintrinanda
Bachelor of Science in oceanography

Muslihuddin Aini
Magister of Science

Yovita Ariandini
Bachelor of Marine Science

Alifro Maldini
Bachelor of Fisheries

Nur Hasanah
Magister of science

Mushab Ashodiq
Bachelor of Science in Fisheries

Ranitya Nurlita
Bachelor of Science in Fisheries, Master of Public Policy student

Raihan Hadi Syahputra
Bachelor degree of Marine Science and Technology

Dukung Scholar Reefs
Donasi Anda dapat membantu kami untuk memberikan Beasiswa untuk Scholar Reefs sehingga mereka dapat memiliki peluang yang lebih baik untuk bekerja atau membuat proyek di Konservasi Laut, sebagai pelindung karang masa depan.
Rp.325.000
Rp.650.000
Rp.1.300.000
Rp.3.250.000
Rp.6.500.000
akan menyediakan alat uji kualitas air untuk satu lokasi
Rp.13.000.000
Mitra Kami

Perkenalan Para Pengajar

Beginer Subhan
Ahli Karang & Lingkungan Laut

Frisca Tobing
Ahli Antropologi
Frisca memiliki latar belakang antropologi terapan yang membantunya memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pekerjaan pembangunan. Saat ini sedang mengkaji tingkat partisipasi perempuan dalam mengelola perhutanan sosial. Penelitian ini diharapkan menjadi batu loncatan bagi organisasi untuk meningkatkan kesetaraan gender dalam penelitian kehutanan. Selain itu, ia turut mengembangkan penelitian tentang praktik masyarakat yang berkontribusi terhadap laju deforestasi di kawasan perhutanan sosial. Frisca saat ini bekerja sebagai peneliti untuk Yayasan World Resources Institute (WRI) di Indonesia di bidang perhutanan sosial.

Hawis Madduppa
Ahli Lingkungan Laut dan eDNA

Tasya Karissa
Ahli Pengembangan Program & Sosial Ekonomi
